Raja Eropa Di Sepak Bola

Raja Eropa Di Sepak Bola

Henry Delaunay, menjadi sosok di balik hadirnya Piala Eropa. Sekjen Pengurus Sepak Bola Perancis tersebut melihat perlu menyatukan beragam turnamen di Eropa dalam satu liga gabungan se-Eropa. Saat ini sudah ada Kejuaraan Inggris yang hadir sejak 1883, Piala Nordic yang dimulai tahun 1924, serta Kejuaraan Eropa Tengah di Austria sejak 1927.

Delaunay merupakan salah satu sosok berpengaruh dalam persepakbolaan dunia dan Eropa. Bersama Jules Rimet, Delaunay ikut mendirikan Fédération Internationale de Football Association (FIFA) yang pada akhirnya menggelar Piala Dunia 1930 di Uruguay.

Demi mewujudkan turnamen antarnegara Eropa, Delaunay melobi berbagai negara Eropa Barat maupun Eropa Timur sejak 1950-an. Pada 15 Juni 1954, Delaunay ditunjuk menjadi wakil Perancis saat pembentukan asosiasi sepak bola nasional Eropa atau Union of European Football Associations (UEFA) yang juga digagas negara Belgia dan Italia. Sayangnya, Delaunay tutup usia sebelum kejuaraan sepak bola Eropa atau European Nations Cup yang pertama dilaksanakan tahun 1968.

Sebagai penghargaan atas perannya, trofi yang diperebutkan dalam Piala Eropa atau The European Championship Cup diberi nama Trofi Henry Delaunay. Trofi ini selanjutnya diperebutkan tiap empat tahun.

Laga perdana babak penyisihan kejuaran sepak bola Eropa atau European Nations Cup yang pertama digelar pada 28 September 1958 di Stadion Tsentralni Lenin, Moskwa, Uni Soviet. Pertandingan penyisihan pertama antara Uni Soviet melawan Hungaria. Babak penyisihan hingga perempat final menggunakan sistem gugur dua leg. Sementara itu, putaran final (semifinal dan final) dipusatkan di Perancis.

Namun, beberapa negara seperti Italia, Jerman Barat, maupun Inggris belum ikut serta. Dari 33 negara yang diundang, hanya 17 negara yang ikut serta di European National Cup tahun 1960. Saat turnamen dimulai di Perancis, jumlah rata-rata penonton di stadion hanya sekitar 10.000 orang. Final Uni Soviet – Yugoslavia di Stadion Parc des Princes di Paris, ditonton sekitar 17.000 orang. Kala itu, Uni Soviet mengalahkan Yugoslavia 2-1, melalui perpanjangan waktu. Kiper Uni Soviet, Lev Yashin menjadi bintang Piala Eropa 1960.

Partisipasi negara-negara di Eropa meningkat di perhelatan European National Cup kedua tahun 1964. Dari 33 negara yang diundang, ada 29 negara yang berpartisipasi. Spanyol ditunjuk sebagai tuan rumah untuk pertandingan semifinal dan final. Babak penyisihan diselenggarakan dengan sistem kandang dan tandang, sampai babak perempat final. Partai final antara Spanyol dan Uni Soviet, di Stadion Chamatin, Madrid, mencatat rekor jumlah penonton, 120.000 orang. Spanyol menang dengan skor 2-1 atas Spanyol.

KOMPAS/MH SAMSUL HADI

Sehari menjelang kick off Piala Eropa 2012, Kamis (7/6/2012), fan zone di kompleks Palace of Culture and Science, Warsawa, Polandia, sudah menghadirkan pesta berupa pertunjukan musik. Lebih dari 10.000 warga tumpah ruah di tempat tersebut.

Kejuaraan sepak bola Eropa yang ketiga, pada tahun 1968, resmi disebut The European Championship, yang sebelumnya disebut European Nations Cup. Turnamen 1968 memakai sistem babak penyisihan grup (delapan grup) menggantikan sistem gugur di turmanen sebelumnya. Perubahan juga dilakukan pada putaran kualifikasi dengan memberlakukan format grup. Sementara, format empat besar dengan satu negara tuan rumah tetap dipakai. Tuan rumah baru dipilih setelah peserta empat besar diketahui.

Italia menjadi tuan rumah penyelenggaraan putaran final. Tiga stadion dipilih untuk mementaskan semifinal, perebutan tempat ketiga, serta final, yaitu Comunale di Florence, San Paolo di Napoli, dan Olimpico di Roma.

Selain diikuti 31 negara, untuk pertama kalinya juara dan finalis Piala Dunia 1966, Inggris dan Jerman Barat (Jerbar), ikut serta. Juara ketiga Piala Dunia 1966, yakni Portugal, Uni Soviet, Spanyol, Italia, Perancis, dan Belanda pun turut serta.

Sayangnya, Jerman Barat dan Belanda gagal di penyisihan grup. Sedangkan, Italia-Uni Soviet dan Yugoslavia-Inggris lolos ke babak final. Final Italia-Yugoslavia dilakukan dua kali, karena yang pertama berakhir dengan skor 1-1. Dalam final ulangan, dua hari setelah final pertama Italia menang 2-0.

Ketertarikan negara Eropa untuk turut serta di The European Championship bertambah pada perhelatan tahun 1972. Kejuaraan sepak bola Piala Eropa tahun 1972 diikuti 32 negara. Babak penyisihan dibagi menjadi delapan grup, masing-masing diisi empat negara. Belgia ditunjuk sebagai tuan rumah untuk partai semifinal dan final. Namun, Jerman Barat menjadi juara mengalahkan Uni Soviet dengan skor 3-0.

Penjaga gawang Bulgaria, Daniel Naumov memblok bola tendangan pemain Perancis pada pertandingan persahabatan sebagai pemanasan menjelang turnamen Piala Eropa 2020 di Stade De France, Saint-Denis, Paris, Rabu (9/6/2021) dini hari WIB.

Aplikasi telepon genggam

Aplikasi kami telah dioptimasi untuk telepon anda. Segera unduh gratis!

Di Eropa, sepak bola bukan hanya olahraga, tetapi juga sebuah kebudayaan yang mendalam. Di penjuru benua ini, muncul beberapa liga yang menjadi panggung bagi bakat-bakat terbaik di dunia.

Di balik kemeriahan setiap pertandingan sepak bola, terdapat sistem peringkat yang krusial yang menentukan posisi setiap liga dalam hierarki sepak bola Eropa. Koefisien atau poin liga adalah salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur prestasi klub-klub dari suatu liga dalam kompetisi-kompetisi UEFA.

Di Eropa, terdapat sejumlah liga yang membanggakan koefisien yang mengesankan, menjadi landasan bagi reputasi dan kekuatan liga tersebut dalam kancah internasional. Dari Liga Premier Inggris yang dinamis hingga Serie A Italia yang bergengsi, setiap liga memiliki ceruknya sendiri dalam peringkat koefisien.

Peringkat setiap liga tercermin dari akumulasi poin yang diperoleh oleh masing-masing klub dalam Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Eropa UEFA pada musim terakhir. Di tengah persaingan yang semakin sengit antara klub-klub top di Eropa, penentuan posisi liga dalam peringkat koefisien menjadi semakin penting dalam menentukan reputasi dan akses ke panggung Eropa.

Liga Inggris menempati posisi puncak dalam peringkat koefisien liga sepak bola di Eropa untuk musim 2023/2024 dengan skor impresif 104.303. Popularitas Liga Inggris tidak diragukan lagi, yang didukung oleh persaingan sengit antara klub-klubnya dan kualitas pertandingan yang tinggi.

Klub-klub seperti Manchester City, Liverpool, Manchester United, dan Chelsea telah meraih sukses besar dalam kompetisi-kompetisi Eropa, menciptakan daya tarik yang kuat bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Di peringkat kedua, Liga Italia menunjukkan keberhasilannya dengan skor koefisien 89.141. Liga Italia dikenal karena ketangguhan taktiknya, menarik minat para penggemar dengan pertahanan yang kokoh dan serangan yang mematikan.

Klub-klub seperti Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan Napoli telah memberikan kontribusi besar terhadap prestasi Liga Italia di kancah Eropa, meraih gelar-gelar bergengsi seperti Liga Champions dan Liga Europa.

Sementara itu, Liga Spanyol tidak jauh tertinggal dengan skor koefisien 88.864, menempatkannya di peringkat ketiga. Liga Spanyol terkenal dengan gaya permainan yang menarik dan teknis, serta persaingan sengit antara klub-klubnya.

Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, dan Sevilla adalah beberapa klub yang telah membuat Liga Spanyol menjadi salah satu yang paling populer di Eropa, dengan prestasi berlimpah di tingkat domestik dan internasional.

Di posisi keempat, Liga Jerman dengan skor koefisien 85.909 menunjukkan keunggulan klub-klubnya dalam kancah sepak bola Eropa. Liga Jerman dikenal dengan fokusnya pada pengembangan bakat muda dan permainan yang energik.

Klub-klub seperti Bayern Munich, Borussia Dortmund, RB Leipzig, dan Bayer Leverkusen telah memberikan kontribusi besar terhadap popularitas Liga Jerman dengan pencapaian luar biasa mereka di kompetisi-kompetisi UEFA.

Liga Prancis menempati posisi kelima dalam peringkat koefisien liga sepak bola di Eropa dengan skor 66.831. Liga Prancis menarik perhatian dengan kehadiran klub-klub seperti Paris Saint-Germain (PSG), yang telah menjadi kekuatan dominan di tingkat domestik dan juga mencatatkan prestasi di kancah Eropa.

Meskipun PSG mendominasi liga domestik, keberhasilan mereka di kompetisi UEFA masih menunggu untuk mencapai tingkat yang sama.

Di posisi berikutnya, Liga Belanda menunjukkan potensi besar dengan skor koefisien 61.300. Liga Belanda dikenal karena sistem pembinaan pemain yang kuat dan permainan menyerang yang menghibur.

Klub-klub seperti Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, dan Feyenoord Rotterdam telah menorehkan prestasi di kancah Eropa, memperkuat reputasi Liga Belanda sebagai salah satu liga yang menarik untuk diikuti.

Liga Portugal menempati posisi ketujuh dengan skor koefisien 56.316. Liga Portugal menarik perhatian dengan klub-klub seperti FC Porto, SL Benfica, dan Sporting Lisbon yang telah berhasil menunjukkan kekuatan mereka di kompetisi Eropa.

Meskipun memiliki prestasi yang luar biasa di tingkat domestik, klub-klub Portugal masih berjuang untuk bersaing secara konsisten di tingkat Eropa.

Terakhir, Liga Belgia menempati posisi kedelapan dalam peringkat koefisien liga sepak bola di Eropa dengan skor 48.600. Meskipun mungkin tidak sepopuler beberapa liga lainnya, Liga Belgia memiliki klub-klub seperti Club Brugge, Anderlecht, dan KRC Genk yang telah memberikan kontribusi bagi prestasi sepak bola Belgia di tingkat Eropa.

Meskipun demikian, tantangan besar masih ada untuk Liga Belgia dalam meningkatkan reputasinya di kancah Eropa.

Dengan demikian, peringkat koefisien liga sepak bola di Eropa untuk musim 2023/2024 memberikan gambaran yang menarik tentang kekuatan relatif dan prestasi klub-klub dari berbagai liga utama.

Meskipun Liga Inggris memimpin dengan keunggulan yang jelas, setiap liga memiliki daya tarik dan karakteristiknya sendiri yang membuatnya unik di mata para penggemar sepak bola.

Temukan jadwal pertandingan Liga Champions, pertandingan esok hari dan seluruh jadwal pertandingan Liga Champions 2024/2025 di musim ini. Flashscore.co.id menyediakan semua jadwal pertandingan, skor langsung, dan hasil akhir berserta kedudukan dan juga statistik head-to-head dari Liga Champions 2024/2025. Lihatlah

di musim ini dan juga

Lihat daftar seluruh pertandingan dari

Terdapat 10 negara yang pernah menjadi kampiun sepak bola di benua Eropa. Jerman dan Spanyol adalah dua negara tersukses di Kejuaraan Piala Eropa, sama-sama mengumpulkan tiga gelar juara.

Jerman paling sering mencapai di final, yaitu sebanyak enam kali, dengan separuhnya sebagai tim Jerman Barat.

Selanjutnya Perancis dan Italia menyusul di belakang Tim Panser dan skuad Matador dengan torehan dua titel.

Sementara, ada enam negara yang masing-masing mengoleksi satu trofi, yakni Rusia/Uni Soviet, Ceko/Cekoslovakia, Denmark, Yunani, Belanda, serta Portugal.

Selain 10 negara yang menjadi juara, ada tiga negara yang menjejak hingga ke babak final. Mereka adalah Serbia (yang kala itu menjadi bagian Yugoslavia) dua kali mencapai babak final (1960, dan 1968), Belgia (1980,) dan Inggris (2020).

Italia merupakan negara terakhir yang menjadi kampiun Eropa. Gli Azzuri meraih trofi untuk kedua kalinya di EURO 2020 setelah mengalahkan Inggris di partai puncak lewat adu pinalti 3 – 2.

Sumber Data:Union of European Football Associations (UEFA)

Infografik:Albertus Erwin Susanto

Pengolah Data:Dwi Erianto

Editor:Topan Yuniarto

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Bagi anda bola mania rasanya sudah tidak sabar lagi ya menunggu musim kompetisi Liga Sepakbola Eropa 2023/24 dimulai. Aksi pemain dunia idola anda menggocek bola dengan skillnya yang memukau pastilah sangat dinanti.

Pre-season sudah dimulai. Klub-klub top Eropa pun terus berbenah meningkatkan kualitas tim dengan merekrut pemain-pemain bidikannya yang diharapkan dapat mengatrol performa tim. Lima liga top Eropa akan memulai kompetisi musim 2023/24 pada Agustus bulan depan. Sangat dinanti kiprahnya.

Lima liga terbaik tersebut terdiri dari negara Inggris, Spanyol, Italia, Jerman dan Perancis yang telah melahirkan dan mengorbitkan pesepakbola-pesepakbola terbaik dunia.

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, dua pesepakbola yang banyak sukses memenangkan trofi "Ballon d'Or", yaitu penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepakbola pernah bermain untuk Barcelona (Spanyol) dan Manchester United (Inggris) /Real Madrid (Spanyol) sampai puncak karir mereka.

Berikut ini sejarah singkat terbentunya liga-liga ter elit di 5 negara Eropa yang dilansir  "footballhistory.org".

1. England-Premier League

"Premier League" atau Liga Premier Inggris dimulai pada tahun 1992. Pada awalnya adalah "First Division of the Football League"  (Divisi Pertama Liga) yang didirikan pada tahun 1888. Saat ini "Premier League" masih dipandang sebagai liga sepakbola terbaik dunia. Meskipun frekuensi klub-klub papan atas Inggris dalam menjuarai "European Cups" masih dibawah klub-klub top Spanyol. Namun secara keseluruhan "Premier League" kompetisi sepakbolanya masih dianggap yang terberat.

* Daftar juara Premier League 10 musim terakhir:

2022/23 Manchester City

2021/22 Manchester City

Lihat Bola Selengkapnya

Temukan jadwal pertandingan Europa League, pertandingan esok hari dan seluruh jadwal pertandingan Europa League 2024/2025 di musim ini. Flashscore.co.id menyediakan semua jadwal pertandingan, skor langsung, dan hasil akhir berserta kedudukan dan juga statistik head-to-head dari Europa League 2024/2025. Lihatlah

di musim ini dan juga

Lihat daftar seluruh pertandingan dari

Anda mungkin ingin melihat