Rumah Makan Laksana Jaya II
Rumah makan ini berdiri sejak tahun 1967 yang didirikan oleh H.(alm) Abdul Lathif. Rumah makan ini mengusung konsep masakan khas rumahan dengan menu spesial sop buntut, rujak cingur, dan es kopyor. Harga makanan terjangkau mulai dari Rp25.0000 dan memiliki banyak pilihan. Depot makan ini buka mulai pukul 07:00 sampai dengan pukul 20:00 malam.
Kuliner Kota Lama Surabaya
6 Destinasi Kuliner Kota Lama Surabaya – Surabaya pada zaman sebelum kemerdekaan menjadi pusat perdagangan dan peradaban di Indonesia. Salah satu infratruktur yang ada di Surabaya adalah Pelabuhan tanjung perak menjadi tempat bongkar muat kapal-kapal perdagangan rempah dari kota Surabaya sendiri dan luar negara seperti Jepang dan Belanda. Berkat perekomian yang maju berbagai kantor untuk mendukung aktivitas ekonomi dibangun. Pada tahun 1784 Belanda juga memindahkan pusat pemerintahan dari Semarang ke Surabaya.
Pembangunan kantor, hunian, tempat hiburan, dan berbagai fasilitas pendukung menjamur. Umumnya bangunan tersebut berarsitektur khas Eropa. Setelah kemerdekaan, bangunan-bangunan kuno beralih fungsi menjadi objek wisata sejarah yang bisa ditemui di Kota Lama. Setelah lelah berkeliling dan menikmati suasana zaman dulu, ayo simak wisata kuliner dan tepat nongkrong asyik melepas lelah yang layak dikunjungi!
Foto wisata kota lama surabaya
Rume Croissant & Bread
Menikmati suasana sore sembari mengamati para wisatawan berlalu lalang memang paling nikmat dengan secangkir kopi dan croissant yang renyah nan wangi. Tak hanya bisa menikmati hidangan, kamu juga bisa melihat proses pembuatan kue-kue cantik dari awal karena cafe ini berkonsep open kitchen. Higienitas dan sanitasi makanan terjamin. Berlokasi di Kota Lama serta bergaya vintage dapat di nikmatidengan harga terjangkau mulai dari Rp25.000 saja.
Khusus untuk teman-teman yang berencana berkunjung ke Surabaya menggunakan shuttle antar kota,Indah Jaya Travel menyediakan penjemputan fleksibel dari Solo menuju Surabaya dengan nyaman. Tidak hanya rute dari atau ke Surabaya saja, Indah Jaya Travel juga memberikan layanan rute ke berbagai kota, jangan lupa untuk menggunakan Indah Jaya Travel agar perjalananmu berkesan. Selamat menikmati kuliner di Surabaya!
Sumber : https://nabilafauzh.blogspot.com/
Kota Lama Surabaya menjadi magnet baru bagi wisatawan. Tak hanya yang berasal dari Surabaya, namun juga dari berbagai daerah hingga mancanegara.
Jika berkunjung ke Kota Lama, ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan. Salah satunya menjelajah setiap sudut Kota Lama dengan naik mobil klasik dari Toerwagen.
Dengan biaya mulai Rp 20 ribu, detikers akan diajak berkeliling melintasi heritage Kota Lama. Mulai melintasi area Penjara Kalisosok, De Javasche Bank, Gedung Internatio, Jembatan Merah Plaza, hingga Hotel Arcadia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikers juga akan diajak mampir berkunjung ke Pabrik Sirup Siropen, Pos Bloc, kemudian melintas di depan Museum Hidup Polrestabes Surabaya, Gereja Santa Perawan Maria, dan Gedung PTPN.
Selain memiliki nilai sejarah, bangunan-bangunan tersebut juga sangat ikonik. detikers bisa mengambil gambar di sepanjang jalan.
Salah satu wisatawan asal Banjarbaru, Irene mengatakan dirinya kagum dengan keindahan dan cerita sejarah di Kota Lama Surabaya.
"Bagus banget, apalagi banyak cerita sejarah juga di baliknya. Seru bisa keliling Kota Lama Surabaya, apalagi kendaraan yang dipakai keliling juga unik," kata Irene kepada detikJatim, Sabtu (3/8/2024).
Wisatawan lainnya, Vinny asal Depok mengungkapkan dirinya juga senang bisa berkunjung di kawasan heritage Kota Lama.
"Bangunannya keren semua, masyarakat di sekitar sini juga ramah. Apalagi waktu datang ke sini pas lagi senja, cantik banget," ungkap Vinny.
Tak hanya menikmati wisata sejarah, saat berkunjung ke sini, detikers juga bisa sambil mencicipi berbagai kuliner khas Kota Surabaya. Bisa juga belanja produk-produk unggulan UMKM yang dijual di sekitar kawasan Kota Lama.
Melihat Pesona Kota Lama Surabaya yang Penuh Sejarah
Surabaya selalu identik dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia saat melawan Hindia Belanda. Ini mengapa sebutan Kota Pahlawan amat melekat ketika memikirkan soal kota yang satu ini. Sampai sekarang, Kawan masih dapat melihat bukti fisik peninggalan Hindia Belanda di Surabaya.
Salah satunya adalah di kawasan Kota Lama Surabaya. Kawasan yang baru-baru ini diresmikan oleh Pemerintah Kota Surabaya itu dengan cepat menjadi primadona di antara pengunjung. Saat peresmiannya pada 3 Juli 2024 lalu, Kota Lama Surabaya dipadati pengunjung dari berbagai usia. Namun, sebelum Kawan juga berkunjung, yuk kenali lebih dalam soal Kota Lama Surabaya!
Lontong Balap Rajawali
Lontong Balap merupakan kuliner kota lama Surabaya, Jawa Timur. Kuliner berkuah ini biasanya jadi hidangan wajib santap siang para warga setempat. Kedai Lontong Balap Rajawali ialah satu dari kedai yang sudah melegenda sejak tahun 1956.
Lontong Balap Rajawali berlokasi di Jalan Krembangan Timur No 32c, Krembangan Selatan. Kedai inibuka setiap hari Senin-Sabtu mulai pukul 06.00-15.55 WIB. Satu porsi lontong balap dibandrol denganharga Rp25.000 dan seporsi sate kerang berisi 10 tusuk dengan harga Rp15.000. Ada juga lentho dan aneka tambahan lauk mulai dari Rp5.000 saja.
Pasar Atom adalah salah satu pusat ekonomi untuk warga Surabaya. Pasar yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda ini berlokasi sangat strategis karena dekat dengan stasiun. Di dalam terdapat banyak kedai makanan menarik yang bisa dicoba, yaitu Cakue Peneleh, nasi cumi, Es Kacang Ijo Goyang Lidah, Lontong Mie Ny.Marlia, dan berbagai panganan enak lainnya.
Jika kamu tertarik dengan kedai kopi klasik dan punya nilai sejarah tempo dulu tempat ini wajib dikunjungi. Awalnya toko ini adalah toko kelontong menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga. Kemudian oleh pemilik generasi ketiga dialih fungsi menjadi kedai kopi yang masih mempertahankan konsep vintage.
Bahkan, barang-barang kebutuhan seperti bedak, buku tulis, masih tersedia versi lawas.Toko ini berlokasi di jalan Cendrawasih, Krembangan Selatan, tepat di pinggir jalan.
Kafe ini berlokasi di Jl. Jembatan Merah, Krembangan, Surabaya, mengusung interior kolonial. Suasana kafe yang hangat cocok banget dinikmati untuk santai dan bercengkrama selepas berjalan-jalan dan makan berat. Harga makanan dan minumannya terjangkau bagi pecinta kopi dengan pemandangan deretan bangunan lawas yang asyik.
Sejarah Kota Lama Surabaya
Kota Lama Surabaya pada dasarnya muncul karena segmentasi wilayah yang dilakukan oleh Hindia Belanda di zaman penjajahan. Saat itu, ada 4 zona yang dibentuk, yaitu kawasan Eropa untuk orang Hindia Belanda, Pecinan untuk orang keturunan Cina, Ampel untuk orang Timur Tengah, dan Melayu. Sampai saat ini, Kawan masih dapat menemui 4 zona ini di kawasan Kota Lama Surabaya.
Di era Hindia Belanda, Surabaya menjadi pusat perdagangan. Berbagai komoditas diperjualbelikan di kawasan ini. Mulai dari karet, cokelat, dan sebagainya. Maka, jangan heran jika Kawan menemui nama-nama jalan di sekitar Kota Lama Surabaya dengan sebutan Jalan Karet dan Jalan Cokelat. Artinya kawasan itu dulunya sebagai tempat jual beli komoditas tersebut.
Sejarah lain yang tidak dapat dipisahkan jika bicara soal Kota Lama Surabaya adalah Jembatan Merah. Jembatan yang dibangun pada tahun 1743 ini awalnya difungsikan untuk menghubungkan wilayah timur Kalimas dengan wilayah barat Kalimas. Jembatan yang dibangun di era Gubernur Jenderal Daendels ini menjadi saksi meletusnya perang antara Arek-arek Suroboyo dengan sekutu.
Perang yang menyebabkan tewasnya Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby itu sampai kini masih lekat di ingatan rakyat Surabaya. Maka dari itu, Jembatan Merah masih menjadi ikon hingga saat ini.
Museum Hidup Polrestabes Surabaya
Museum Hidup Polrestabes Surabaya merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang masih aktif digunakan sebagai kantor kepolisian. Bangunannya museum sekaligus kantor polisi ini masih khas akan gaya kolonialnya. Museum Hidup Polrestabes Surabaya juga jadi museum pertama miliki kepolisian Surabaya.
Di museum ini, kamu dapat menjelajahi beragam koleksi yang menceritakan kisah panjang kepolisian Surabaya. Mulai dari senjata api kuno, seragam polisi dari berbagai era, hingga kendaraan operasional kepolisian yang pernah digunakan. Museum ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang penting bagi masyarakat.
Baca Juga: 7 Wisata Surabaya Utara yang Seru Dikunjungi saat Akhir Pekan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Melipir ke Jalan Mliwis, kamu akan menemukan bangunan bergaya klasik khas Eropa dengan nama unik, Pabrik Limoen J.C. Van Dronggelen & Hellfach. Saat ini lebih dikenal dengan nama Pabrik Sirup Siropen. Bangunan ini merupakan pabrik sirup pertama dan tertua di Indonesia.
Berdiri sejak tahun 1923, pabrik ini punya cerita panjang dan rasa yang khas. Rasanya yang manis alami berasal dari gula pasir murni tanpa campuran bahan kimia. Dahulu, sirup ini tidak dijual secara bebas dan hanya bisa dikonsumsi kalangan tertentu. Namun saat ini, kamu bisa menemukannya di berbagai tempat, bahka membeli langsung di pabriknya.
Gedung Internatio berlokasi stategis, di persimpangan Jalan Rajawali dan Taman Sejarah yang sangat mudah dijangkau. Letaknya tak jauh dari Jembatan Merah. Bangunan yang dulunya menjadi pusat kegiatan Internationale Crediten Handelvereeniging ini, kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik. Arsitektur kolonialnya yang khas, jadi spot foto yang wajib dikunjungi.
Sebagai salah satu wisata heritage di Surabaya, Gedung Internatio menyimpan segudang cerita yang menarik. Gedung ini jadi saksi bisu petempuran 10 November 1945 serta tewasnya tewasnya Brigadir Jenderal AWS Mallaby. Selain menjadi objek wisata sejarah, gedung ini juga sering dijadikan tempat penyelenggaraan berbagai acara budaya dan seni.
Wisata Kota Lama Surabaya selanjutnya, ada Pos Bloc, yang juga dulunya pernah menjadi tempat belajarnya Bung Karno, yang dikenal dengan Hogere Burger School (HBS). Sekarang tempat ini sudah menjelma menjadi ruang kreatif yang hidup dan dinamis.
Sebagai bagian dari jaringan Pos Bloc milik Pos Indonesia, bangunan ini kini menjadi wadah bagi para seniman dan pelaku kreatif untuk berkarya dan berkolaborasi. Pos Bloc Surabaya tidak hanya menawarkan ruang bagi ekspresi seni, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas kreatif. Kamu bisa datang ke sini secara gratis, untuk menikmati berbagai pameran menarik, termasuk pameran memorial sang proklamator.
Jembatan Merah bukan sekadar penghubung antar wilayah di Surabaya, tapi juga saksi bisu sejarah perjuangan rakyat kota ini dalam melawan penjajah di era kolonialisme. Kini, Jembatan Merah menjelma menjadi salah ikon bersejarah Kota Surabaya serta bagian dari wisata Kota Lama yang wajib dikunjungi.
Selain nilai sejarahnya yang tinggi, Jembatan Merah juga menawarkan keindahan panorama kota Surabaya. Dengan latar belakang gedung-gedung tua dan suasana sungai Kalimas yang tenang, jembatan ini menjadi spot favorit bagi para wisatawan untuk mengabadikan momen. Cocok untuk kamu yang suka hunting foto.
Itulah destinasi menarik wisata Kota Lama Surabaya yang wajib kamu kunjungi. Selain menikmati keindahan arsitektur klasih zaman dulu, kamu juga bisa belajar sejarah, sambil hunting foto dengan banyak pilihan spot yang menarik.
Penulis: Citra Irhamna
Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Surabaya yang Bisa Bikin Kamu Makin Pintar!
Museum De Javasche Bank
Gedung megah yang kini menjadi Museum De Javasche Bank atau Museum Bank Indonesia ini berdiri kokoh di tengah Kota Surabaya. Didirikan pada 1828, bangunan dengan arsitektur Neo Renaissance ini awalnya berfungsi sebagai kantor cabang perbankan pertama di Surabaya.
Museum ini menyimpan beragam koleksi menarik, mulai dari mata uang kuno hingga artefak perbankan yang menceritakan kisah panjang dunia perbankan di Indonesia. Terletak di Jalan Garuda No. 1, Kecamatan Krembangan, museum ini menawarkan pengalaman wisata edukatif yang menyenangkan dan gratis.
foto ditemukan dengan kata kunci wisata kota lama surabaya
Dihiasi Gedung-gedung Berusia Ratusan Tahun
Di kawasan Kota Lama Surabaya, Kawan bisa melihat gedung-gedung dengan arsitektur Eropa yang megah. Misalnya Gedung Internatio yang dibangun pada 1929 oleh biro arsitek AIA (Algemeen Ingenieurs en Architecten Bureau). Tidak afdol rasanya jika berkunjung ke sini tanpa berfoto dengan latar belakang gedung yang didominasi warna putih ini.
Lalu, ada Gedung De Javasche Bank yang berusia lebih dari 190 tahun. Di gedung inilah kantor cabang perbankan pertama ada di Surabaya. Gedung bergaya arsitektur neo renaissance ini sekarang jadi museum edukasi sejarah perbankan di Indonesia.
Ada juga tempat yang tidak boleh Kawan lewatkan ketika berkunjung adalah Pabrik Limoen JC van Drongelen & Hellfach. Pabrik ini merupakan pabrik sirup pertama di Indonesia. Di sini Kawan bisa merasakan es sirup yang dulu hanya boleh diminum oleh orang-orang Hindia Belanda saja.
Gedung De Javasche Bank | Sumber: Surabaya Tourism
Kawan tidak perlu bosan jika berkunjung di Kota Lama Surabaya. Sebab, ada banyak atraksi hiburan yang dapat Kawan coba. Misalnya Kawan bisa menaiki Jeep kuno untuk berkeliling di kawasan Eropa ke daerah Pecinan atau Kya-kya Kembang Jepun. Tenang saja, Kawan cukup menyiapkan ongkos sebesar Rp25.000 untuk mobil listrik Jeep Limousine dan Rp45.000 untuk mobil Jeep mesin.
Selain Jeep, Kawan juga bisa menaiki becak listrik atau menyewa sepeda listrik untuk berkeliling di kawasan Kota Lama Surabaya. Jika sudah cukup berkeliling, jangan lupa untuk mengabadikan foto dengan baju-baju ala Eropa yang dapat Kawan sewa di sini. Bagaimana? Sudah tertarik untuk menghabiskan akhir pekan di sini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
×Close Kode referensi sudah berhasil didaftarkan.
Surabaya, Kota Pahlawan yang kaya akan sejarah, menyimpan pesona tersendiri di sudut kotanya. Salah satunya ada di kawasan Kota Lama, Surabaya, yang memikat berkat bangunan-bangunan kolonialnya nan megah.
Bagi kamu yang ingin merasakan suasana tempo dulu dan menjelajahi jejak sejarah Surabaya, Kota Lama adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Artikel ini akan mengajakmu untuk bertualang ke 7 destinasi wisata Kota Lama Surabaya yang patut dieksplorasi.
Saat berkunjung ke Kota Lama Surabaya, jangan lewatkan pengalaman naik Toerwagen, ya. Dengan tarif Rp20 ribu per orang kamu bisa keliling Kota Lama untuk menikmati pemandangan bangunan-bangunan bersejarah.
Toerwagen tidak hanya mengantarkanmu berkeliling area sekitar, kamu juga ditemani pemandu wisata yang siap cerita tentang sejarah dan keunikan setiap sudut Kota Lama. Mulai dari Jembatan Merah yang ikonik hingga Gedung Internatio nan megah, semuanya bisa kamu eksplor dengan mudah.